Translate

03 September 2014

Trip Report: KBS (Kebon Binatang Surabaya a.k.a Zoo of Death) PART 2

lanjutan setelah yang penyu tadi..

nah perjalanan kemudian dilanjutkan masuk ke gedung akuarium tadi yg lbih mirip rumah hantu. didepannya ada 2 kolam ikan, satu berisi ikan2 konsumsi biasa (Gurami, Bawal hitam, dkk) sedang satunya berisi 2 ekor ikan Arapaima (ikan air tawar terbesar di dunia yang native dari amazon). Kondisinya kedua kolam sih cukup baik. Kolam Arapaima juga termasuk bersih. Mungkin konsumsi Arapaima aku rasa kurang pas karena warna mereka merah kusam, normalnya merah cerah yg didapat dari diet kepiting, udang, dll.


Arapaima Gigas
(bawah) pintu masuk gedung akuarium
Masuk gedung ini, ada 3 akuarium berisi ikan Arwana Brazil, Arawana Irian, dan Parrot fish. Kecuali yg Irian, 2 akuarium itu keruh. Slanjutnya ada pilihan jalan ke kanan/kiri. Ke kiri berisi wilayah ikan laut, ke kanan ikan air tawar. Kondisi dalam gedung sangat mengenaskan, banyak kerusakan dimana2. Akuarium banyak yg sudah retak namun bukannya diganti, melainkan ditambal dengan lakban hitam (lihat foto) selain itu juga ada bbrp akuarium yang pecah sehingga dibiarkan kosong. Namun kesan pertama yg anda dapatkan begitu masuk bukan masalah akuariumnya, melainkan betapa angker tmpt tsb. Sangat gelap, pengap, dan sunyi...benar2 eerie feeling. Aku mulai dengan yg air laut. Ikannya tidak banyak, airnya juga sangat keruh. Bila diatas akuarium terdapat petunjuk gambar ikan apa saja yang ada disitu, jgn harapkan andai menjumpai ikan itu, akuarium tsb paling hanya berisi 1-2 ikan. Akuarium Moray Eel termasuk yg kasihan, ukurannya tidak sesuai lagi dengan ikannya yg sudah besar. Selain itu, seluruh akuarium dipenuhi karang mati. Perawatan disini terkesan sangat tidak professional bahkan setara dengan anak SD yg sedang belajar membuat akuarium. (maaf foto2nya kurang fokus, karena suasana sgt gelap dan tidak pakai tripod)


Akuarium Moray eel. Apa kesanmu?
tampak dari dalam segmen air laut. inipun agak terang krn settingan kamera.
Kondisi salah satu ikan laut.
Selanjutnya jalan ke air tawar. Disini kondisinya tidak lebih baik. Akuariumnya juga pecah dimana2, airnya sangat keruh bahkan sulit melihat sejumlah ikan. Pada beberapa akuarium, ikannya terlalu over crowded (kaya anak SD pas mau beli ikan banyak2) sirkulasi air juga tidak jelas. Sedang di akuarium lain, ada yang berisi ikan sangat besar bahkan nyaris seukuran akuarium itu, tentu tidak muat, ikan ini hanya bisa diam saja gak bisa gerak kemana2. Selain itu kacanya sudah tua sekali sehingga buram.

Reparasi amatir akuarium pecah (ikan oskar) 
Akuarium Cichilds, terlalu banyak ikan dan airnya kotor.
Patin Albino. Akuariumnya sudah jls tidak muat.
Kondisi tembok dalam gedung.
Kemudian kami keluar gedung, lalu ambil lajur kanan dimana akan ke daerah buaya2. Airnya keruh, tapi stau saya tidak jadi soal. Secara umum kondisi buaya cukup baik namun ada beberapa sampah di air yg berpotensi dilahap dan mengakibatkan penyakit pada buaya. Kalo dibandingkan dengan bonbin luar negri, air mereka seharusnya bersih agar pengunjung bisa melihat jelas. Terlepas dari itu, kondisi mereka OK2 saja.. juga ada beberapa false gharial.

Sampah plastik di kolam False Gharial
tak jauh dari situ, ada gedung lagi. Rupanya berisi museum hewan mati yang diawetkan. Kondisi awetannya sih cukup baik, di ruang kaca besar juga, namun yg jdi soal adalah suasananya: gelap dan pengap. Mereka yg tidak kuat mental sebaiknya jgn masuk drpd ketemu makhluk lain.. hahahaha
Nah tapi rupanya tidak cuma itu, ada ruang kaca berisi hewan semacam Guinea Pig, Landak, dan agak mirip Meerkat tapi gtw apa itu. Kondisi kandang kaca mereka benar2 mengerikan, luar biasa kotor dan gelap, padahal hewan2 ini ya harus kena sinar matahari agar sehat. Ini perlu perbaikan segera...



Kandang landak
Lepas dari sini, saya kemudian melihat2 kandang luar dimana ada beberapa beruang, harimau, kelelawar, berang2, sejumlah jenis monyet, dll. Yang monyet tidak saya kunjungi karena memang tidak ada interest dgn primata tapi sjauh yg terlihat mereka cukup bahagia dengan luasnya kandang mereka kok. Untuk beruang dan harimau, kondisi mereka sudah cukup baik, sangat kontras dengan kabar kondisi mereka yang saya baca di media2 baik lokal maupun internasional beberapa bulan sebelumnya. Kandangnya sih luas dan bersih, secara fisik juga hewannya baik. Namun problem ada pada kandang berang2, selain sempit dan ditumbuhi tanaman liar gak karuan, makanan mereka menjadi perhatian saya. Mereka diberi makan ikan nila (campuran juga, ukuran kecil sekitar tangan anak2) yg sudah membusuk dan berceceran ditanah/air. Bagaimana saya tau sudah busuk? Bila ikan nila yg aslinya hitam sudah putih total dan matanya putih susu atau copot dan berbau, kira2 ikan segar apa busuk? (Contohnya ada di foto ikan makanan pelikan nanti)

Beruang Madu

Trip Report: Kunjungan iseng ke KBS (Kuburan ups..Kebon Binatang Surabaya). PART 1

"Emangnya gak ada tempat lain yang lebih bagus??" Pertanyaan ini saya terima dri beberapa org ketika aku crita mau ke KBS sama temen2. Bahkan temanku pas ijin ke ortunya, mendapat respon yg sama.. wkwkwk

Asal mulanya ide ke KBS ini sih karena ada dorongan kuat mau jalan2, bosen sih dirumah mana abis pekan ujian dan lagi dapet libur singkat, h-1 mulai ngeospekin anak baru juga. Kumanfaatin deh jalan2 yg deket bin murah, skalian belajar foto. Penasaran juga slama ini cuma baca brita negatif ttg KBS, nah kalo gak liat sndiri gak afdol kan...

Perjalanan ini dilakukan pada Jumat, 22 Agustus 2014. Sepii..enak banget, kira2 cuma sekitar 150-200 orang pengunjung kali pas itu diseantero kebon. Karena luas, sayangnya bbrp temanku sudah tidak kuat muter2 lagi jadi tripku tidak sempurna (misal blom lihat yg kuda nil). Tapi yg kulihat sudah cukup mewakili kok, trutama untuk yg penasaran gimana sih isi KBS skrg... secara umum, taman KBS itu bersih, luas, dan nyaman utk istirahat,, beneran ini. Nah, yg jadi problematika nya adalah kehidupan satwanya.. kandang yang tidak memadai (apalgi utk pertumbuhan pd bbrp hewan) serta konsumsi mrka,dll... berikut laporannya.
diluar dugaanku, buersih dan rapi, cocoklah untuk pacaran disini.
Patung paling bingung ini..ntah maunya buaya apa iguana. wkwkwk


(atas dan bawah) salah satu view jalan dalam KBS. Bersih dan nyaman kok.

Tiketnya murah pol! Cuma Rp.15,000,- trus dapet tiket gelang, belok kanan itu mulai dah daerah burung2. Secara umum, burung2 disini cukup baik kondisinya. Makanan mreka yg berupa buah2an maupun jagung terlihat ckup dan kalo aku lihat sih, makananny okelah, bagus2 buahnya. Tapi kandangny kotor skali, burung mana yg gak sedih punya rumah gitu..pasrah ya. baunya juga lumayan menyengat, pada bbrp kandang, gak akan betah kita lama2, namun pd bbrp kandang lain kondisinya bersih dan gak bau (misal merak). Karena ukuran mrka kcil, ya itung2 masi cukup luas kok hunian mreka, apalagi ada bbrp kandang yg cuma di huni 1 burung (gak tau sisanya mati, kabur, dicuri, lalala)


(atas) gak tau burung apa ini, tapi kondisinya ga buruk gimana sih, masi okelah. bulunya ad rontok2. (bawah) itu dia tmpat makan si burung, kasian betul. tpi gpp, udah gak dipake, skrg digantung buahnya.

Burung Nuri. Cukup sehat yang satu ini
Hayo ada yg tau burung apa ini? ada di uang kertas Rp.100 kuno yg edisi sebelum perahu pinisi.

(atas) Gak tau burung apa, smacam toucan gitu. (bawah) Burung nuri yg lain. Warnanya masi cerah bagus.
Setelah melihat daerah unggas2 ini, sebagai pecinta aquatic, saya mengajak teman2 ke daerah akuarium (berdasarkan peta). Agak unik sedikit rupanya, setelah masuk yg gerbang "akuarium", bila lurus kedepan akan ada 1 bangunan yang orang awam akan mengira itu rumah hantu padahal itu gedung akuarium-nya, sedangkan kiri-kanan nya ada jalan sedikit nah itu adalah daerah reptil (perlu diingat ini masih suasana outdoor, indoornya cuma kalo lurus ke bangunan itu), dan kami putuskan untuk melihat reptil dulu sebelum masuk ke "rumah hantu" wkwkwk.
Pada sisi kiri, ada sejumlah "ruangan kaca"(sekitar 4-5) dengan ukuran sekitar 2 x 3 m pada sisi kiri (jadi abis belok kiri dari gerbang, itu ada jalan kecil kirinya kaca kanannya ad kandang kawat) dan sisi kanan ada kandang kawat yg sudah sangat berkarat dan brantakan. Selain itu, dijalan kecil ini (antara kaca-kadang kawat) bagian atasnya ditumbuhi tanaman yg berakar panjang sehingga cuma bayi 1 tahun yg kalo jalan gak akan kena akar2 yg sngat menggangu ini (sayangnya saya lupa foto lorong ini) Rupanya dari ruang itu hanya 1 yg terhuni, oleh seekor kobra yang cukup besar. Kandang dia sih agak kotor, tapi saya kurang paham kandang yg pas untuk ular harusnya gimana. Nah kalo yg kandang kawat disisi kanan itu, rupanya berisi iguana, kondisi mereka jelek...duri2nya udah gak karuan, warna mereka udah gak hijau malah coklat kusam,dll. 
Kandang Kobra. Bukan hasil foto terbaik, tapi foto ini bisa menggambarkan situasi dalam kadang tsb.
Sekumpulan iguana yg sakno pol. Mulut itu gtw luka knpa, brantem atau gigit kawat mau nyoba kabur dah putus asa hidup di KBS... wish you the best guys!

Nah bila kita jalan terus melewati mereka hingga ke ujung lorong, akan kita temui kandang penyu!! Bagus2 pikirku pas melihat sign tulisan penyu. Namun setelah anda melihat sendiri, pasti anda setuju dgn aku kalo penyu ini merupakan salah satu hewan yang kondisinya paling menyedihkan seantero KBS. Kolamnya tidak luas, sekitar 4 x 3 m kira2. Yang jadi masalah, airnya hitam total, daun berguguran, jorok skali. Ditambah lagi ndak ada sirkulasi air. Penyu ini berenang di air yang berisi penuh bakteri skaligus kotoran mereka sendiri. Saking hitamnya air, anda gak mungkin liat penyu nya kalo lagi nyelam ) meski kedalaman air gak ada 1 meter. Penyu nya cuma visible kalo dipinggir2 pas dangkal, mereka ada sekitar 5 ekor mungkin. Kalo makanannya gak tau, gak liat juga. Tapi benar2 sedih kalo lihat kondisi penyu ini. Tak jauh dari situ (kalo abis gerbang terus kita belok kanan) ada 1 lagi kolam penyu jenis lain tapi kondisi nya sama parah, namun kolamnya lebih luas (6 x 4 m kira2) isinya mungkin sama atau lbih sedikit.

Kolam penyu dengan air hitam pekat bin jorok. Ditambah akar2 pohon ini membuat kesan berantakan yg mendalam.


(atas) Penyu cm terlihat kalo dipinggir yg dangkal. (bawah) Beberapa penyu yg terlihat lesu,  seolah menyesali nasibnya.
Kolam penyu yang satunya. Lebih luas namun kondisi tidak lebih baik

01 September 2014

Everything has it's first: melihat org kesurupan, mendoakan seseorang, dan merasakan kuasa besar DOA

Saat sekarang saya mengetik postingan ini, saya berusia 21 tahun, dan selama saya hidup 21 tahun, saya tidak pernah melihat langsung orang kesurupan dan bila saya lihat di Tv, saya asumsikan itu palsu, maklum sudah kita ketahui TV Indonesia ini brani label "Reality Show" pdhl settingan. Apalagi saya seorang mahasiswa kedokteran yg sangat terlatih berpikir logis, tentu semua itu ada logikanya menurut saya, namun semua itu berubah total pada Kamis, 28 Agustus 2014, dan puncaknya Jumat, 29 Agustus 2014.... And this is my story that changes my mindset.

Nah semua ini dimulai ketika saya mendaftar menjadi panitia PRODAMMABA (Ospek universitas yg baik2 di univ hang tuah sby) sebagai pembimbing. Tapi sbgai anak FK dan ex-medis, tntu scra tidak langsung saya juga sbgai medis cadangan bila diperlukan. Prodam dilaksanakan 5 hari dari senin (25/8) - jumat (29/8). Selama Senin - Rabu semua lancar saya tetap sbgai pokbing/pmbimbing saja. 

First call saya untuk standby sebagai medis dimulai pada Kamis. Prodam kali ini diikuti sekira 1033 anak yg dibagi dalam 15 kelompok. Pokoknya kira2 tiap kelp berisi 70 anak dipandu 2 pokbing. Medis berkekuatan 9 orang. Kamis itu kami dijadwalkan untuk joy sailing atau naik kapal perang (maklum, universitas binaan TNI-AL sehingga bisa dong naik kapal perang di KOARMATIM hehehe). Karena ini termasuk gawi besar, satu kelp sebisanya dijaga 1 medis. Karena jelas tidak cukup, ada 2 kelp dgn pokbing FK yg disuruh rangkap (termasuk saya). Maka pagi hingga siang itu ber tur lah kami di KRI Teluk Banten (516). Sebenarnya saya sudah merasa agak angker sih dilambung kapal terutama di tempat penyimpanan tank. Tapi semua baik2 saja. Ketika perjalanan pulang, rupanya ada 1 anak di bus lain yg teriak2 seperti kesurupan dan begitu sampe balik diaula univ, diurus oleh rekan2 langsung dan kebetulan ada 2 anak panitia yg katanya bisa urus gituan... eh baru itu anak 1 beres, di luar aula kena lagi 1. Mumpung ada label medis dadakan ya aku kepo dikit aja masuk ruang medis liat2, wih serem sih liat org triak2 tapi masi biasa ajalah.. hehehe. Tapi aku kabur aja katany mrka kl deket2 bs ketularan..
Balik dr kapal banyak yg sakit, pingsan, sesek napas, bla3...jelas lah kecapekan, aplg kapal segitu disuru isi 1033 anak + panitia + pejabat kampus ya mana cukup... maka jadilah saya disuru rawat mrka semua termasuk d teras saking penuh ruang medis. Nah ketika itu diteras saya menjaga 2 org, satu pingsan tp udah siuman satuny batuk2 sesek napas dr pagi. Trs ak d kabari ad panitia 1 kena kesurupan, medis ud understaffed, ya aku yg lari2 tp ud tercover trnyata ya aku balik lg ke teras eh itu anak yg tadi batuk2 udah nyaris kemasukan juga, tp udah di handle (pijit2in, dibisikin gitu) sama 3 anak. aku bantu pegangin kepala anak itu trus iman dalam hatiku pengen doain tapi masi ragu krn belom tau apa2....aku tpi udah spontan ngo sm anak itu "Kamu gak akan kemasukan! Krn aku dekat dgn Tuhanku dan aku tau iblis gak brani mendekat makan kamu gak akan kemasukan!". singkat crita dia gak kemasukan setelah berjuang keras.... malam itu evaluasi sperti biasa, kami di wanti rekan2 mungkin jumat besok hrs siap dgn lbh byk kasus kesurupan krn acara dri pagi-malam. Malam itu d mobil pas otw pulang aku merasa mndapat panggilan iman dalam hati bahwa besok bila ada apa2, tugasku adalah berdoa untuk memuliakan nama Tuhanku. Aku 21 tahun menjadi kristen kdg rasanya blom prnah dipake Tuhan n aku doa spy bs jadi bejana Tuhan yg siap digunakan...